Pondok Pesantren Nurul Amaliyah yang terkena semburan lumpur panas


Sebuah video yang viral di media sosial menunjukkan Pondok Pesantren Nurul Amaliyah yang terkena semburan lumpur panas. Desa Wajok Hilir, Kecamatan Jungkat, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat (Kalbar), Senin (8/5/2023).

Peristiwa semburan yang merusak dinding dan atap Pondok Pesantren Nurul Amaliyah tersebut sempat direkam warga dan menjadi viral di sejumlah media sosial dan WhatsApp grup.

Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Amaliyah Mualim Waheed mengatakan, semburan lumpur bermula saat pihaknya hendak membuat sumur bor untuk kebutuhan air bersih santri dan santriwati.

“Setelah dilakukan pengeboran sumur, tepatnya di kedalaman 40 meter, terjadi ledakan disertai percikan api, kemudian terjadi semburan lumpur dan pasir,” kata Mualim, Senin (8/5/2023).

Menurut Mualim, saat peristiwa itu terjadi, hujan juga turun dengan lumayan deras, sehingga api tidak menyebar kemana-mana.

Hanya saja, dinding bangunan dan atapnya menghitap terbakar.

“Akibat dari semburan itu terjadi kerusakan pada bagian dinding dan kaki atap di salah satu bangunan di ponpes,” ujar Mualim.

Mualim memastikan, peristiwa ini tidak menyebabkan adanya korban jiwa dan pengeboran untuk pembuatan sumur dihentikan sementara.

“Langkah yang kami ambil yakni terutama untuk keselamatan masyarakat setempat. Di mana kami mengimbau agar masyarakat untuk tidak berada di sekitar lokasi, guna mengantisipasi adanya semburan susulan,” tutup Mualim.

Kejadian mengejutkan terjadi di Pondok Pesantren Nurul Alamiyyah, Desa Wajok Hilir, Kecamatan Jongkat, Kabupaten Mempawah, Provinsi Kalimantan Barat.

Semburan lumpur mirip Lapindo tiba-tiba muncul di sekitar pesantren dan memicu ketakutan di kalangan para santri.

Dari video yang beredar di media sosial, terlihat para santri panik berhamburan keluar dan tak berani mendekati semburan lumpur tersebut.

Beberapa diantaranya berupaya menyelamatkan buku-buku di pesantren, sementara atap dan jendela bangunan pesantren jebol akibat tekanan lumpur yang sangat kencang.

Sementara itu, Kepala desa Wajok Hilir Abdul Majid mengatakan kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 13.00 WIB.

Saat itu pihak ponpes hendak melakukan pengeboran untuk membuat sumur bor menampung air bersih.

“Kejadian sekitar jam 1 siang, ini sebelumnya untuk digunakan sebagai sumur bor menampung air bersih untuk ponpes,” katanya.

Sementara itu Kapolsek Jongkat Ipda Fadhila Anugrah Sakti menjelaskan akibat kejadian itu, petugas kepolisian sektor Jungkat saat ini melakukan pengaman tempat kejadian untuk dilakukan pemeriksaan.

“Anggota kita sudah memasang police line untuk diamankan untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan,”ujarnya. Hingga kini polisi masih berjaga di sekitar tempat kejadian

Link Video

Semburan lumpur panas di Wajok ini menjadi peringatan bagi kita semua akan pentingnya pemantauan dan penanganan terhadap fenomena geologi yang terjadi di sekitar kita. Kita harus meningkatkan kesadaran akan bahaya semburan lumpur panas dan upaya-upaya pencegahan yang perlu dilakukan untuk mencegah terjadinya bencana yang lebih besar di masa depan.

Belum diketahui secara pasti penyebab semburan lumpur panas di Pondok Pesantren Nurul Amaliyah tersebut. Namun, fenomena semburan lumpur panas atau yang dikenal juga dengan istilah "mud volcano" merupakan sebuah kejadian geologis yang terjadi akibat aktivitas vulkanik dan geotermal di bawah permukaan bumi.

Semburan lumpur panas sendiri dapat menyebabkan kerusakan yang cukup besar pada lingkungan sekitarnya dan bahkan dapat mengancam keselamatan manusia. Oleh karena itu, perlu adanya upaya pencegahan dan pemantauan secara terus-menerus terhadap kondisi geologis di sekitar daerah-daerah yang berpotensi terkena semburan lumpur panas.


Di Indonesia sendiri, fenomena semburan lumpur panas pernah terjadi pada skala yang cukup besar di Sidoarjo, Jawa Timur. Semburan lumpur tersebut terjadi sejak tahun 2006 dan hingga saat ini masih belum sepenuhnya dapat diatasi.


Kita perlu meningkatkan kesadaran akan bahaya semburan lumpur panas dan upaya-upaya pencegahan yang perlu dilakukan. Pemerintah, masyarakat, dan berbagai lembaga terkait perlu bekerja sama dalam melakukan pemantauan dan penanganan terhadap fenomena geologis yang terjadi di sekitar kita, sehingga dapat meminimalkan risiko terjadinya bencana alam yang dapat membahayakan manusia dan lingkungan sekitar.

Kita juga perlu memperhatikan adanya potensi terjadinya semburan lumpur panas di daerah-daerah lain di Indonesia yang memiliki karakteristik geologi yang mirip dengan Sidoarjo dan Wajok. Beberapa daerah yang tercatat memiliki potensi semburan lumpur panas antara lain di Kecamatan Kedungadem, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, serta di Pulau Bawean, Kabupaten Gresik, Jawa Timur.


Upaya-upaya pencegahan dan mitigasi terhadap semburan lumpur panas juga harus melibatkan partisipasi aktif dari masyarakat setempat. Masyarakat perlu diberikan pemahaman tentang bahaya semburan lumpur panas dan cara-cara penanganan yang benar jika terjadi bencana.


Selain itu, pemerintah juga perlu meningkatkan kesiapan dalam menghadapi bencana alam, termasuk semburan lumpur panas. Pemerintah perlu meningkatkan infrastruktur dan fasilitas yang dibutuhkan untuk evakuasi dan penanganan bencana, serta meningkatkan kesiapan dan kemampuan tim SAR dalam menghadapi bencana.


Di masa depan, semburan lumpur panas dan bencana alam lainnya mungkin saja terjadi. Namun, dengan upaya pencegahan dan penanganan yang tepat, kita dapat meminimalkan dampak dari bencana tersebut dan mengurangi risiko korban jiwa dan kerusakan lingkungan yang lebih besar.